Menanam Harapan: Pesta Pohon di Arboretum dan Taman TOGA Desa Sampetan untuk Mendorong Kelestarian Lingkungan
Menanam Harapan: Pesta Pohon di Arboretum dan Taman TOGA Desa Sampetan untuk Mendorong Kelestarian Lingkungan
Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Boyolali . Sebuah sinergi antar lembaga dan masyarakat mewarnai hari Minggu, 01 Desember 2022 lalu ketika Pesta Menanam Pohon digelar di kawasan arboretum dan taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Desa Sampetan. Acara ini merupakan hasil kolaborasi dinas kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Forkompinda Kecamatan Gladagsari, CSR PT. SGS, serta dukungan aktif warga Desa Sampetan.
Kegiatan tersebut bukan sekadar penanaman bibit pohon, melainkan sebuah upaya nyata untuk menjaga kelestarian alam, memulihkan ekosistem lokal, dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup di tingkat desa.
Arboretum Desa Sampetan selama ini menjadi salah satu ruang terbuka hijau yang memiliki potensi besar sebagai kawasan konservasi lokal. Namun, sejumlah prasarana di arboretum pernah mengalami kerusakan, sehingga perlu pemulihan dan revitalisasi. Solopos Di sisi lain, pendirian taman TOGA juga menjadi upaya menanam tanaman obat di lingkungan permukiman sebagai bagian dari pemanfaatan lahan pekarangan dan edukasi kesehatan masyarakat.
Melalui Pesta Menanam Pohon ini, panitia menetapkan tiga tujuan utama:
- Rehabilitasi dan penghijauan kawasan arboretum agar fungsi konservasi dan keindahan lokal dapat kembali optimal.
- Penguatan taman TOGA di tiap dusun sebagai tempat belajar dan pemanfaatan tanaman obat bersama.
- Peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan, serta pengembangan praktik pelestarian alam secara lokal dan berkelanjutan.
Dengan dukungan CSR dari PT. SGS, panitia menyediakan bibit tanaman, perlengkapan penanaman, dan pendampingan teknis. Faktor kolaboratif ini diharapkan dapat menyemai semangat gotong royong antarpihak: pemerintah, swasta, dan warga.
Acara dibuka dengan sambutan Kepala Desa Sampetan, yang menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang terlibat dan harapan agar hasil penanaman bisa dipelihara bersama. Dilanjutkan sambutan dari perwakilan CSR PT. SGS, serta perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah yang menekankan pentingnya program penghijauan sebagai bagian dari strategi adaptasi perubahan iklim.
Setelah seremoni pembukaan, aktivitas utama pun dimulai:
- Penanaman bibit pohon di titik-titik strategis kawasan arboretum dan sepanjang jalur taman TOGA. Bibit yang ditanam meliputi jenis-jenis pohon produktif, pelindung, dan tanaman obat yang sesuai kondisi lahan.
- Tur edukatif di arboretum dan taman TOGA bagi peserta dan warga, untuk memperkenalkan koleksi tanaman, menjelaskan manfaat masing-masing jenis tumbuhan, serta memperlihatkan rencana pemeliharaan jangka panjang.
- Penyuluhan teknis dan pelatihan kecil bagi warga tentang cara menanam, pemeliharaan bibit, teknik penyiraman dan pemupukan alami, serta upaya perlindungan bibit dari gangguan hama dan kekeringan.
- Penandatanganan komitmen bersama antara Desa Sampetan, pengurus organisasi warga, dan pengelola kawasan arboretum untuk menjaga dan merawat tanaman yang telah ditanam.
Dalam acara ini, selain masyarakat umum, hadir pula unsur Forkompinda kecamatan, seperti Camat, Kapolsek, Kepala UPT Dinas terkait, serta staf dari Dinas Kehutanan Provinsi sebagai pembina teknis.
Melalui Pesta Menanam Pohon ini, diharapkan kawasan arboretum dan taman TOGA Desa Sampetan dapat kembali hijau, menjadi daya tarik wisata alam lokal, sekaligus fungsi edukatif bagi generasi muda. Pohon yang tumbuh dengan baik akan membantu menjaga kualitas udara, memperkuat resapan air tanah, dan mitigasi erosi.
Namun, tantangan nyata menunggu setelah acara formal usai. Di antaranya:
- Perawatan jangka panjang menjadi krusial: bibit perlu disiram, dipupuk, dan dijaga agar tidak mati.
- Partisipasi warga yang konsisten harus dipelihara agar tidak terjadi penelantaran.
- Ancaman gangguan alam dan aktivitas manusia seperti kebakaran, penggembalaan, dan konflik lahan bisa merusak bibit muda.
- Pendanaan dan dukungan teknis perlu disiapkan untuk pembelian pupuk, pelatihan berkala, dan pengawasan.
Dalam kerangka CSR dan kolaborasi lembaga, keberlanjutan program ini harus disertai dengan monitoring rutin dan evaluasi. PT. SGS dan Dinas Kehutanan dapat menyediakan pendampingan berkala ke desa dan mendukung program jangka panjang untuk menjaga hasil penanaman.
Pesta Menanam Pohon di Desa Sampetan merupakan wujud aksi nyata kolektif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dengan melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi, Forkompinda Kecamatan Gladagsari, CSR PT. SGS, dan masyarakat setempat, acara ini tidak sekadar seremoni, melainkan pijakan awal untuk mewujudkan desa lestari dan hijau berkelanjutan.
Keberhasilan kegiatan ini tergantung pada komitmen semua pihak untuk merawat dan memelihara bibit yang telah ditanam. Bila dikelola dengan baik, kawasan arboretum dan taman TOGA Desa Sampetan bakal menjadi simbol keberlanjutan lingkungan dan contoh inspiratif bagi desa-desa sekitar.
Semoga “Pesta Penanaman Harapan” ini bukan hanya terpaku di waktu acara, tetapi tumbuh menjadi gerakan lingkungan yang hidup bersama warga desa Sampetan, menumbuhkan masa depan yang lebih hijau dan lestari.
Pariwisata
Uji Coba
Balaswah kerennya